Permainan ini bukan sekadar memancing—tapi ritus sunyi yang mengalirkan emosi. Setiap lemparan adalah napas, setiap jeda adalah ketenangan. Ini tentang kehadiran, bukan keberuntungan.

Saya merancang permainan memancing ini bukan untuk mengejar keuntungan, tapi untuk momen sunyi saat anak tertawa tengah malam—setelah jam-jam kesunyian menunggu gigitan. Ini bukan soal keberuntungan, tapi ritme, penghormatan, dan beratnya kesunyian di antara putaran.

Sebuah permainan yang tidak mencari keuntungan, tapi menghadirkan kenangan lewat keheningan di bawah cahaya bintang. Setiap mekanisme adalah napas, setiap warna adalah kenangan yang tenang.

Seorang perancang game visioner dari suasana bawah kota Chicago menjelajahi makna mendalam di balik dopamin—di mana bermain bukan pelarian, tapi pulang ke rumah. Setiap mekanisme adalah gelombang yang menarikmu pada kebermaknaan.

Menemukan kedamaian di balik ombak, bukan kesuksesan. Memancing bukan pelarian—tapi pulang ke rumah. Dalam ketenangan, saya menemukan ritme alam dan makna sejati di setiap lemparan.

Sebuah permainan tanpa hadiah, di mana kesabaran dan ketenangan menjadi ritus. Di tepi laut, setiap tarikan membangkitkan kenangan—bukan kemenangan, tapi kedamaian yang menyentuh jiwa.

Saya tidak mencari permainan—saya mencari ketenangan di bawah ombak. Di dunia yang hiruk-pikuk, saya temukan makna dalam ritme diam: memancing bukan pelarian, tapi pulang ke diri.