Kedamaian di Ujung Gelombang

Saya tidak berusaha menjadi master. Saya hanya ingin mendengar ombak. Di minggu-minggu pertama, saya memancing sendirian saat fajar—tanpa jaring, tanpa kerumunan, hanya saya dan pasang. Saya tidak peduli akan peluang atau imbalan. Saya pikir ‘1’ atau ‘2’ sudah cukup. Lalu datang momen: saat duduk dengan kopi di dermaga setelah 20 menit kesunyian, sesuatu berubah. Ikan tak penting. Ritmenya yang penting. Saya mulai menyebutnya ritual—bukan permainan. Setiap lemparan menjadi pertanyaan: Apa yang dirasakan saat putaran terakhir? Bukan apakah Anda menangkap sesuatu—but apakah Anda mengingatnya. Saat kebahagiaan datang—bukan dari kemenangan, tapi dari kedamaian. Laut tak berisik; ia berbisik. Saya berhenti melacak statistik. Sebaliknya, saya melacak napas—berapa lama angin bertahan di kulit setelah senja. Anggaran saya? Satu kopi. Kemenangan saya? Satu menit penuh tanpa ganggu. Kini, ketika orang bicara tentang ‘kemenangan besar’ atau ‘multiplier’, saya tersenyum tenang. Mereka mengejar algoritma; saya mengikuti pasang. Gabunglah bersama Rotating Souls Discord—bukan untuk hadiah—but karena di sini, kesendirian bukan berarti kesepian. Ia berarti mendengar dengan baik. Anda tak butuh lebih banyak reel untuk menemukan kebersamaan. Anda hanya butuh satu lemparan—and keberanian untuk menunggu.